Sambutan

Terbaru

Menu

.

.

LAPORAN KINERJA PENGAWAS

Membuat laporan yang mudah dan bermakna merupakan dambaan semua pengawas. Kelemahan dalam pembuatan laporan disadari menjadi salah satu penyebab rendahnya penjaminan mutu. Karena kurang bermakna laporan hasil pelaksanaan tugasnya, penghargaan terhadap pengawas rendah. Tingkat kebermaknaannya belum sesuai harapan guru-guru, kepala sekolah, dan pemangku kebijakan yaitu kepala Dinas.
Salah satu akar persoalan yang ada di tangan pengawas adalah masih perlu meningkatkan kinerjanya secara terprogram, menentukan indikator keberhasilan, dan merealisasikan target dalam pelaksanaan tugas yang memenuhi standar. Itulah sebabnya  hal utama yang perlu pengawas penuhi adalah memiliki program, mengevaluasi efektivitas pelaksanaan tugas, dan  menyusun laporan sebagai bukti pelaksanaan tugas yang tidak sekedarnya.
Untuk menunjang pelaksanaan pelaporan yang singkat dan menukik pada substansi yang bermakna dalam pengalaman melaksanaan tugas sungguh merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Kesulitan yang sering ditemukan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah banyaknya indikator pemenuhan pada tiap standar sehingga hasilnya sering sulit disimpulkan dan kurang menggigit.
Untuk mengurangi bias maka saya mencoba tiga hal.  Pertama mengurangi variabel yang diukur sehingga instrumen menjadi tidak terlalu rumit. Kedua mengadopsi bentuk instrumen yang sekaligus memuat catatan bukti fisik untuk mempertanggungjawabkan keputusan penilaian. Ketiga menggunakan TIK untuk membantu mempermudah pengolahan data.
Untuk menunjang ketiga hal di atas, GP telah mencoba mencari bentuk instrumen yang dapat pengawas gunakan dalam waktu dua jam pelajaran untuk tiap standar. Yang menjadi dasar pertimbangan mengapa harus dua jam mengingat peluang untuk bertemu guru maupun kepala sekolah yang efektif paling lama dua jam pelajaran. Karena itu, sekali pun jumlah variabel yang harus diukur sangat banyak, namun variabel itu perlu diperas agar mendapatkan saripati yang paling besar pengaruhnya terhadap keberhasilan siswa belajar. Setelah melaui proses penyusutan instrumen supervisi dapat dibuat di sekitar 20 item pada tiap standar.
Tentu saja jumlah ini masih dirasakan terlalu banyak untuk penyelenggaran tugas pengawas ke lapangan. Oleh karena itu, pengawas dapat mengurangi jumlah itu jika diperlukan asalkan tidak kehilangan arti pengukuran dalam pencapaian SNP.
Berikut dapat didownload model instrumen supervisi akademik yang susunannya sudah terintegrasi dengan materi laporan. Semoga struktur ini pengawas akan bekerja lebih sistematik sehingga hasil kerja pengawas akan lebih bermakna untuk guru dan kepala sekolah dalam melakukan perbaikan pekerjaannya. Laporan pekerjaan juga dapat lebih bermakna sebagai bahan pengambilan kebijakan maupun perbaikan pelaksanaan tugas pengawas sendiri.
  • Instrumen Supervisi Akademik 2013 (344)
  • Draf Model Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawas (371)
Di bawah in GP sajikan pula model laporan pelaksanaan tugas pengawas dalam pelaksanaan supervisi akademik.
  • Model Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawas (49)
Sumbang saran dari teman-teman tentu saja GP harapkan. Salam